Posted by : Unknown Wednesday, 4 March 2015

Part 6
Dia?
“Yoon-A? Bagaimana? Apakah kau ikut bersamaku?” tanya Khunnie.
“Hmm... Aku akan....”
“Dia akan pulang bersama ku.” Tiba tiba seseorang menyahutsambil menyandarkan tangannya di bahukua
“Hyung?” Chan-Sung kebingungan.
Hyungnya Chan-Sung berarti dia adalah “Taec-Yeon!” sentak ku.
“Ada apa?” tanyanya santai.
“Apa-apaan kau? Aku tidak mau pulang bersamamu. Lebih baik aku pulang naik bus saja. Jadi, tidak ada yang dirugikan.” Kataku sambil menyingkirkan tangan nya dari bahuku.
“Hei, Yoja (Cewek) Bodoh. Baboya? (Apakah kau bodoh?). Kau pikir aku pulang naik apa? Mobil? Ya nggak lah.”
Tiit tiit.. Klakson mobil memecah pembicaraan kami.
“Tuan muda Taec dan Chan, saya disuruh Tuan untuk menjemput kalian.” Jelas orang didalam mobil itu yang pastinya adalah supir si Taec.
“Bagaimana tuan Taec? Apakah aku sebodoh itu?” sindirku.
“Aissh.. Neo!” Sentaknya sambil mengerucutkan mulutnya. “Chan pulanglah duluan aku akan pulang naik bus saja.”
“Baiklah Hyung.” Kata Chan menyerah begitu saja.
“Ya! Taec-Yeon-A. Aku tak mau pulang bersamamu. Anio anio anio!”
“Hahahah.. Kau harus mengurangi tingkat percaya dirimu Yoon-A. Aku naik bus karna aku ingin pergi kerumah pacarku.”
Mukaku memerah karena menahan malu. “Baiklah! Terserah apa katamu saja! Khunnie maaf aku harus pulang naik bus saja” aku pergi begitu saja tanpa meninggalkan bayangan sedikitpun.
Seperginya aku dari tempat itu mereka pun berlalu dengan cara mereka sendiri kecuali si Taec yang selalu berada di belakangku. Sedikit risih tapi aku tidak mau dibilang GR lagi olehnya.
Akhirnya aku sampai di halte bus begitu juga si Taec yang sejak tadi berarti dibelakangku. Tidak perlu menunggu lama, Bus pun langsung datang. Akupun masuk kedalam bus dan diikuti oleh si Taec itu.
Berhubung ini adalah jam sibuk, tidak heran kalau bus ini padat oleh penumpang dan aku harus berdiri sambil berdesak desakan. Sialnya disampingku ada seorang bapak bapak yang genit. Dia selalu mendesak desakku. Aku ingin menangis tapi..
Tiba tiba Taec yang tak tahan melihatnya menarikku dan membuat aku berada didepannya. Dan posisiku tak memiliki jarak dengan dadanya. Ku lihat ke arah wajahnya dan dia pura pura membuang muka. Tiba tiba jantungku berdebar dengan kencang. Seperti saat aku melihat Chan dan Khunnie. Tapi tidak. Perasaan ini berbeda. Perasaan ini begitu mengebu-gebu sampai mampu membuatku tak sanggup berbicara.
Bus berhenti. “Adakah yang turun disini?” kata pak supir. Kulihat sekelilig, ini sudah dekat dengan rumahku. “Ah-Jussi aku turun disini” Kataku.
“Aku juga Ah-Jussi” kata si Taec juga.
Tak ku hiraukan karna menatap matanya saja sekarang aku tidak punya nyali. Aku pun turun dari bus itu dan diikuti oleh si Taec. Bus pun berlalu begitu saja.
“Tae-Yeon-A?” tanyaku pelan.
“Mwo?” tanyanya begitu lembut dan baru kali ini dia begitu lembut sampai perasaan tadi muncul lagi.
“Bukankah kau mau kerumah pacarmu. Mengapa kau turun disini?” tanyaku ntah mengapa aku begitu peduli.
“Sejujurnya aku tidak punya pacar.”
“Lalu?”
“Maukah kau menjadi pacarku?”
Deg. Aku terkejut setengah mati. Mengapa dia berubah? Ini aneh. Tapi mengapa? Mengapa perasaan tadi datang lagi? Apakah ini semua? Mengapa aku merasa seperti itu kepadanya? Wae?
To be continue..

credit by : febry regina manik (annyeonghaseyo04.blogspot.com)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Annyeonghaseyo - Hatsune Miku - Powered by Blogger

\