- Back to Home »
- Fan Fiction , GOT7 , Korea , Pribadi »
- SHORT FANFIC - DUNIA MAYA TAPI CINTA NYATA (INDO VER.)
Posted by : Unknown
Sunday, 10 May 2015
This my first comeback after i leave this blog for long time. And this my fanfic. The cover will be I Add in near time. Happy read, for international readers i will add english translate immediately.
DUNIA MAYA Tapi CINTA NYATA
Author : Febry
Regina Manik
Cast : Mark GOT7
Song Ha Yoon
Park Shin Hye
Cerita ini hanya
fiktif belaka. Walaupun saya terinspirasi akan kisah saya sendiri. Dan hanya
akan tambahi beberapa untuk melengkapi Kisah Ini.
Awalnya, aku, HaYoon, merasa dunia ini kecil. Hanya sebatas aku, teman
teman ku dan lingkungan sekitarku. Tapi aku salah. Ternyata masih ada dunia
lain disamping duniaku, dunia yang lebih luas, Dunia Maya. Sebenarnya aku
memasuki dunia ini hanya karna dorongan teman teman ku. Aku berfikir “Yah tau
saja ada untungnya” memasuki dunia ini.
Ketika aku memasuki dunia ini, perasaanku biasa saja, tak ada apa apa aku
pikir dunia ini sama kosongnya dengan duniaku saat ini, sampai aku mendapatkan
teman teman pertamaku didunia ini. Aku mulai berubah fikiran. Kurasakan ada
yang berbeda dari mereka, mereka begitu hangat kepadaku. Dan mereka menjadi
satu satunya alasan aku masih bertahan di dunia tidak nyata ini. Aku menemukan ‘Keluargaku’.
Aku merasa nyaman disini dan tidak sedetik pun aku ingin melangkah dari dunia
ini.
Sampai pertama kali aku menemukanmu, Mark, oh bukan kau yang menemukanku ah entahlah
entah siapa yang mempertemukan kita. Awalnya kita tertawa bersama saling
menunjukkan kegilaan tersenyum, tertawa kembali dan saling mengetahui satu sama
lain. Aku mengetahui mu sebaik kau mengetahui aku. Dan dunia ini menyatukan
kita hingga kita tak ragu lagi menceritakan dunia nyata kita. Aku merasa nyaman
di dekatmu, entah apa kau juga merasakan hal yang sama dengan ku. Kaumenambah
alaan ku untuk selalu mendalami duia ini. Kau orang yang mampu membuat ku
tertawa, tersenyum, bahkan sedih di depan layar yang tak bernyawa ini. Aku
merasakan ada ikatan yang menyatukan kita, tapi ikatan itu, tak ada yang
melihat di antara kita.
Aku selalu menyiapkan ruang di telinga ku bahkan di memori ku agar ada
tempat mu bercerita untukku dan cerita itu tak akan pernah hilang. Sampai kau
bercerita tentang dia, Sin Hye. Aku tak tau harus berkata apa. Aku berpura pura
peduli akan cerita mu, Aku berpura pura menyediakan sedikit ruang untuk cerita
itu. Aku bingung aku harus berbuat apa. Tekadku aku tidak akan menangisi
apapun. Aku bingung. Aku selalu berkata pada temanku agar mereka tidak
menangisi hal hal yang berbau kaummu, lelaki. Tapi kenapa malah aku yang
terjebak dalam kata kata ku?
Aku hanya bisa menyimpan dan menyembunyikan luka itu di balik perban kasih
sayng ku kepadamu. Aku tidak ingin kau tau kalau aku tidak menyukai bagian
cerita mu yang itu. Kekuatan ku hanya mampu sampai pada batas memberi saran.
Aku tak mampu terlibat di dalam kisah mu yang menarik itu.
Kini kau sudah bersamanya. Walaupun aku sakit terhadap akibatnya aku selalu
berusaha meyakinkan diriku sendiri. Aku berfikir, aku harus bisa menjadi
sandaranmu di waktu kau terjatuh nanti. Seperti perban, untuk saat ini aku tau
kau tidak membutuhkan ku. Kau berubah. Kau tak lagi menyediakan canda tawa
bagiku. Kau menyediakan kenyamanan bagi nya. Seperti yang kubilang tadi, aku
itu perban, dan aku harus rela menunggu dalam kesabaran menantikan mu di saat
kau terjatuh nanti. Bahkan sampai aku usang nanti, aku akan selalu setia
menunggu mu. Doa ku tak berhenti untukmu, Bukan untukmu saja tapi untuk kalian.
Tiba tiba kau terjatuh dari sandaranmu. Kau bersedih karnawaktu memisahkan
kalian, Kau dan SiHye. Apakah kini kau sakit sekarang? Apakah aku sudah bisa
bermanfaat untukmu sekarang? Apakah aku harus mengobati lukamu sekarang? YA! Aku
harus. Aku perbanmu dan aku tak akan bisa melihatmu menahan rasa sakitmu.
Baiklah aku akan menjadi pelindung buatmu, Aku tak akan membiarkan setitik
kotoran pun mengganggu luka mu. Tidak akan. Aku harus menjadi perban yang kuat
sampai kau sembuh nanti. Aku akan selalu
bersamamu apapun yang terjadi.
Tapi kini, mengapa kau hanya memakai ku sementara? Mengapa begitu cepat kau
membuang aku? Aku masih bisa melihat luka mu. Dan aku tau itu sakit sekali.
Biarkanlah aku menjadi pelindung buatmu, bahkan hanya sampai lukamu itu sembuh
lalu kau boleh membuangku. Tak bisakah kau sedikit lebih lama memakaiku? Aku
sudah menunggu masa yang lama untuk ini. Aku sudah begitu lama menunggunya. Oh
ya, aku lupa. Aku melupakan satu hal, Kini kau sudah dewasa kau dapat menahan
rasa sakit itu sendiri tanpa aku. Tapi aku perban, tak akan berguna tanpamu.
Baiklah sekarang aku harus apa? Apakah aku harus sedih karna aku sudah
tidak akan terpakai lagi? Atau aku harus senang karna kini kau sudah kuat dan
sudah memiliki duniamu sendiri? Sesekali biarkanlah aku menangis. Aku juga
punya perasaan. Siapakah yang mampu tidak menangis disaat orang yang
dicintainya, yang ingin dilindunginya akan pergi? Siapa? Tak ada! Biarkanlah
aku menangisi kepergian bahagia mu di banding aku mentertawakan kejatuhan mu.
Aku tau ini dunia Maya tapi aku tau cinta itu nyata.
/THE END\
For the first time, my tear fall down when I Write this Fanfic. Happy Read